Santo Isidorus Petani lahir pada tahun 1070 di Madrid, Spanyol dalam sebuah keluarga petani yang amat bersahaja. Orang tuanya memberi ia nama Isidorus sesuai nama Uskup Agung Seville, Spanyol; St.Isidorus. Kemiskinan, membuat kedua orangtua Isidorus tidak mampu menyekolahkannya. Mereka hanya bisa berpasrah apabila putera mereka kelak akan menjadi petani penggarap sama seperti mereka. Dan seperti itulah kenyataannya; Isidorus sepanjang hidupnya bekerja sebagai seorang petani penggarap untuk keluarga Yohanes de Vargas, seorang tuan tanah yang kaya di Madrid.
Isidorus menikah dengan seorang gadis yang baik dari keluarga yang miskin seperti keluarganya. Keduanya saling mengasihi. Mereka mempunyai seorang putera yang meninggal pada waktu masih bayi. Isidorus dan isterinya mempersembahkan kepada Yesus segala kepedihan dan duka mereka oleh karena kepergian putera mereka. Mereka percaya bahwa putera mereka telah berbahagia bersama Tuhan untuk selamanya.
Setiap hari, St. Isidorus memulai harinya dengan merayakan Misa. Kemudian, barulah ia pergi bekerja. Ia selalu bekerja giat. Ia membajak, dan menanam, serta berdoa. Ia berseru kepada Bunda Maria, para kudus dan juga malaikat pelindungnya. Mereka membantunya menjadikan hari-harinya yang biasa menjadi hari-hari yang istimewa, penuh sukacita. Dunia iman menjadi amat nyata bagi Isidorus, sama nyatanya dengan pertanian tuan de Vargas. Apabila ia memperoleh hari libur, Isidorus bersama istrinya Beata Maria de la Cabeza berusaha melewatkan lebih banyak waktu untuk bersembah sujud kepada Yesus di gereja. Kadang-kadang, pada hari-hari libur, mereka pergi mengunjungi beberapa paroki sekitar dalam suatu ziarah doa seharian.
Suatu ketika, gereja paroki mengadakan pesta. Isidorus datang terlambat ke balai paroki. Tetapi, ia tidak sendirian. Ia mengajak serta sekelompok pengemis juga. Umat menjadi kecewa. Bagaimana jika makanan yang tersedia tidak cukup untuk semua pengemis itu? Tetapi, semakin banyak mereka mengisi piring-piring mereka, semakin banyak makanan tersedia bagi semua yang hadir. Ketika semua orang tercengang; dengan lembut St. Isidorus berkata, “Akan senantiasa tersedia cukup makanan bagi orang-orang miskin milik Yesus.”
Cerita-cerita tentang keajaiban yang terjadi lewat petani kudus ini mulai tersiar. Orang-orang dari berbagai wilayah di Spanyol datang untuk melihat dan meneladani kehidupan kuli tani yang kudus ini. Dengan lemah lembut dan penuh belas kasih Isidorus akan malayani semua orang yang mengunjunginya. Ia selalu mengajak mereka untuk berdoa bersama-sama; dan banyak mujizat pun terjadi.
Isidorus adalah salah seorang santo dari Spanyol yang sangat dihormati. Ia wafat pada tanggal 15 Mei 1130. Lima abad kemudian Isidorus si Petani dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV bersama-sama dengan empat tokoh besar Gereja yaitu : St.Ignatius dari Loyola, St. Fransiskus Xaverius, St. Theresia dari Avila dan St. Filipus Neri.
Berasal dari nama Yunani Ισιδωρος (Isidoros)
Isidore, Isador, Isadore (English), Isidoros (Ancient Greek), Isidor (German), Isidoro (Italian), Isidorus (Late Roman), Isidor (Macedonian), Izydor (Polish), Isidor (Russian), Izidor (Slovene), Isidoro, Isidro (Spanish)
Bentuk Pendek : Issy, Izzy (English)