A Catholic Online Directory

Santo-santa Gereja Katolik Bulan Januari

Santo Sava ( Ilustrasi : St. Sava crowns his brother Stefan the Firstborn, Graphic Anastas Jovanovic )
Santo Sava

Santo Sava

Rastko Nemanjic, Sabas of Serbia
  • Diterbitkan :
    16 Maret 2017
  • -
  • Diperbaharui :
    29 Oktober 2019
  • -
  • Hits :
    10005



Pangeran Rastko Nemanjić adalah putera bungsu Raja Stefan I, pendiri dinasti Nemanjić dan peletak dasar negara Serbia. Ia lahir sekitar tahun 1169 atau tahun 1174, di Deževa (sekarang Novi Pazar, Raška District, Serbia). Ketika berusia 17 tahun, pangeran Rastko meninggalkan istana ayahnya untuk menjalani kehidupan membiara di sebuah biara di Gunung Athos, Yunani. Ia lalu ditahbiskan menjadi seorang biarawan dan menggunakan nama biara;  Sava atau Sabbas. Pada tahun 1196, ayahnya turun tahta dan menggabungkan diri dengannya di gunung Athos.

Tetapi beberapa waktu kemudian, Sava dipanggil kembali ke Serbia untuk menengahi persengketaan antara kakak-kakaknya, Stefan II dan Vulkan yang nyaris meletus menjadi perang saudara  yang dapat menghancurkan Kerajaan Serbia.  

Sava dikenang sebagai pelopor kebangkitan bangsa Serbia. Pada waktu itu, rakyat Serbia sangat tertinggal dalam hal pendidikan dan semangat penghayatan iman. Sava lalu mendirikan biara-biara di tempat yang mudah dicapai umat. Dengan cara ini, para rahib dapat dengan mudah mengunjungi umat, dan berkarya diantara mereka.  Pada tahun 1219, ia ditahbiskan menjadi Uskup Agung Serbia oleh Patriark Konstantinopel, Manuel II.  Sebagai uskup, Sava bekerja keras memperbaharui gereja dan mengembangkan iman umat. Ia juga banyak membantu kakaknya Raja Stefan II dalam berbagai urusan negara. Uskup Agung Sava adalah penyusun undang-undang dan kitab hukum Kerajaan serbia.

Pada tahun 1229 Sava berziarah ke tanah suci Yerusalem. Ia mengunjungi hampir semua situs-situs suci tempat Yesus pernah hidup dan berkarya di dunia ini. Patriark Yerusalem saat itu, Athanasius, bersama para pemimpin gereja dan para biarawan menyambut hangat kedatangan Uskup Agung Serbia yang karya dan kerja kerasnya telah bergaung keseluruh negeri. Dalam perjalanan pulang, Sava mengunjungi biara Gunung Athos, Hilandar, kemudian melalui Thessalonika, ia kembali ke Serbia.

Uskup Agung Sava pensiun dan mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1234. Ia kembali melakukan perjalanan ziarah ke Yerusalem. Kali ini ia berziarah sebagai seorang biarawan pertapa, bukan lagi sebagai seorang uskup agung. Dalam perjalanan kembali ke Serbia, Sava jatuh sakit dan meninggal dunia pada tanggal 27 Januari 1236 di Tarnovo, Bulgaria.  

Tanpa mempedulikan protes dari Kerajaan Serbia, Raja Bulgaria saat itu, Ivan Asen II, segera memakamkan Sava dalam Gereja 40 Martir Kudus di Bulgaria dengan sebuah upacara pemakaman kenegaraan. Keponakan Sava, Raja Vladislav dua kali mengirim delegasi ke ayah mertuanya Ivan Asen II, meminta agar jasad pamannya Sava dapat dipulangkan ke tanah airnya, namun Ivan menolak.  Vladislav dengan didampingi Uskup Agung Serbia kemudian datang secara pribadi ke Bulgaria dan akhirnya mendapatkan persetujuan Ivan. Raja Serbia bersama Uskup Agung Serbia kemudian memimpin langsung arak-arakan membawa Relikwi Santo Sava dari Bulgaria ke Serbia. Arsip kerajaan Serbia melukiskan perjalanan ini sebagai perjalanan iman dari Bulgaria ke Serbia.

"Raja dan Uskup Agung, bersama para uskup dan klerus, para bangsawan, rakyat miskin dan kaya, semua berjalan beriringan, membawa sang Santo dalam sukacita, dengan diiringi mazmur dan nyanyian"

Kepulangan Raja Vladislav bersama Relikwi santo Sava disambut penuh sukacita oleh rakyat Serbia. Dengan sebuah upacara kenegaraan, Relikwi bapa bangsa Serbia tersebut disemayamkan di biara Mileševa.

Pada abad 16 Kerajaan Serbia ditaklukkan oleh Ottoman Turki. Dalam masa penjajahan bangsa muslim Turki ini, Relikwi Santo Sava dibakar oleh seorang pemimpin militer bernama Koca Sinan Pasha, menyusul pemberontakan rakyat Serbia pada tahun 1594. Saat ini pemerintah Serbia telah membangun sebuah Katedral yang megah di situs tempat relikwi santo Sava dimusnahkan. Katedral yang bernama Gereja Katedral Santo Sava, adalah sebuah gereja bergaya Neo-Bizantium dan merupakan gereja terbesar di Eropa Selatan. Katedral Santo Sava juga adalah salah satu Gereja Ortodox terbesar di dunia.


Arti nama

Sabas = Orang Tua, Yang dituakan, Yang Terhormat (Yunani)

Variasi Nama

Sabbas (Greek), Sava (Bulgarian), Saba (Georgian), Savva (Russian), Sava (Serbian)

Santo Sava Saint Sava - by Unknown Serbian painter

Santo Sava

Wartakan kisah ini!


Pilih Topik

Login

or