Santa Lea adalah seorang warga kota Roma yang lahir dalam kekayaan dan hak-hak istimewa sebagai puteri seorang bangsawan tinggi. Ia menikah dalam usia muda dengan seorang pangeran; namun suaminya meninggal beberapa tahun kemudian. Lea mewarisi harta yang sangat berlimpah dari keluarganya dan dari keluarga suaminya, namun semuanya itu tidak membuat ia merasa bahagia. Dalam hatinya ia selalu merasakan kehampaan dan merasa betapa sia-sianya kehidupan duniawi yang dijalaninya selama ini. Ia merasa dirinya tidak lebih dari seorang budak; budak dari nafsu-nafsu duniawi.
Karena itu ia memutuskan untuk bergabung dengan komunitas biarawati asketis yang sedang dirintis oleh sahabatnya Santa Marcella. Komunitas mereka dikenal dengan sebutan komunitas “Jubah Coklat”, karena setiap harinya mereka selalu mengenakan jubah dari kain karung berwarna cokelat. Lea menjual segala harta miliknya dan hanya menyisakan beberapa perabot reot dalam biliknya. Setiap malam dihabiskannya dalam doa dan matiraga, dan setiap siang dilaluinya dengan melayani para fakir miskin dan para peziarah.
Ketika Santo Hieronimus tinggal bersama mereka di Roma, bapa gereja itu sangat terkesan akan karya amal dan upaya keras para biarawati jubah cokelat untuk mencapai kesucian hidup kristiani. Ia memberkati mereka dan dengan senang hati menjadi pembimbing rohani bagi para biarawati ini. Dalam sebuah tulisannya Santo Hieronimus menyanjung Santa Lea sebagai seorang wanita bangsawan yang mampu meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi seorang pengikut Kristus yang sejati :
"Siapakah yang tidak akan memuliakan Lea yang terberkati ? Ia telah meninggalkan lukisan wajahnya dan menghiasi kepalanya dengan kilauan cahaya mutiara. Dia menanggalkan pakaian kebesaran orang kaya dan menggantinya dengan kain karung; dan berhenti memerintah orang lain demi mematuhi semua perintah. Dia tinggal di sudut dengan perabot yang sederhana; menghabiskan malam-malamnya dalam doa, dan membimbing rekan-rekannya melalui teladan bukan melalui protes dan ceramah. Dan dia telah mempersiapkan ganjarannya disurga untuk segala kebajikan yang telah dilakukannya di dunia…”
Santa Lea tutup usia pada sekitar tahun 384 karena sakit. Sebagian tradisi menambahkan bahwa Santa Lea menghembuskan nafasnya yang terakhir sambil berdoa dan membaca kitab Mazmur 73 dengan didampingi oleh Santo Hierronimus.
Berasal dari nama Ibrani לֵאָה (Le'ah) yang mungkin diturunkan dari kata Ibrani לְאָה (le'ah) yang berarti "Lelah".
Alternatif lain; mungkin diturunkan dari nama Chaldean yang berarti "Nyonya" atau dari nama Akkadian berarti : "Penguasa".
Leia (Biblical Greek), Lia (Biblical Latin), Lea (Croatian), Lea (Danish), Lea (Dutch), Lea (Finnish), Léa (French), Lía (Galician), Lia (Georgian), Lea (German), Lia (Italian), Lėja (Lithuanian), Lea (Norwegian), Lia (Portuguese), Lea (Slovene), Lea (Swedish)